Depapre, 19 November 2025 – Sebanyak 12 siswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Burere Sentani telah menyelesaikan masa praktik mereka selama tiga bulan di wilayah pelayanan Klasis Tanah Merah. Terhitung sejak Agustus hingga November 2025, para mahasiswa ini Ditempatkan di 12 jemaat yang berbeda dan pada hari Rabu, 19 November, secara resmi ditarik kembali oleh pihak kampus. Penarikan mahasiswa PPL ini berlangsung meriah di kantor Klasis Tanah Merah Depapre, diwarnai dengan arak-arakan oleh jemaat serta iringan musik suling tambur, sebuah tradisi khas masyarakat pesisir Tanah Merah. Suasana kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa, mencerminkan ikatan yang terjalin antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Ketua Klasis Tanah Merah Pdt. Rudolf Steven Arim, S.Si-Teol, yang dibacakan oleh Sekretaris Klasis Tanah Merah Pdt. Ausculafius Kawaitou S.Th, menyampaikan apresiasi mendalam kepada para mahasiswa. Sekertaris Klasis memuji ketahanan dan kondisi siswa dalam menghadapi kondisi geografis pesisir yang penuh tantangan, bahkan ada beberapa siswa yang tidak kembali sejak awal praktik hingga penarikan karena sulitnya medan dan kondisi laut yang tidak bersahabat. Di hadapan perwakilan kampus, Sekretaris Klasis juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangga atas partisipasi mahasiswa dalam membantu tugas-tugas majelis jemaat di masing-masing jemaat yang di utus.
Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Pengembangan Kampus STAKPN Burere Sentani, Julianus Labobar, SE, M.Pd., yang hadir langsung menerima kembali mahasiswa PPL, mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak Klasis Tanah Merah dan seluruh jemaat atas pelayanan dan dukungan yang telah diberikan selama mahasiswa berada di sana. Pelepasan mahasiswa STAKPN Burere ini ditandai dengan penyerahan hasil penilaian dari Badan Pekerja Klasis (BPK) terhadap kinerja mahasiswa, serta para mentor jemaat.

Mewakili BPK Klasis Tanah Merah dan seluruh jemaat GKI, Wakil Ketua Klasis Pnt. Irenius Demena menyerahkan peta berisi hasil penilaian tersebut kepada pihak kampus.
Sebagai tanda perpisahan dan bentuk kasih sayang yang terbangun selama tiga bulan, seluruh jemaat yang hadir dari masing-masing jemaat memberikan sumbangan membawa hasil kebun dan hasil laut. Sumbangan ini dikemas sebagai bekal bagi para siswa yang telah berpraktik di jemaat merekabdan akan kembali ke keluarga mereka serta dunia kampus, untuk menjadi kenang-kenangan manis dari masyarakat Tanah Merah
Suasana penuh kegembiraan dan keharuan mengenang acara perpisahan mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan anggota jemaat di kantor Klasis Tanah Merah hari ini. Kegiatan ini menjadi momen emosional bagi kedua belah pihak, di mana pelukan hangat dari warga jemaat meninggalkan kesan mendalam bagi para mahasiswa yang hendak kembali ke kampus.
Acara yang berlangsung di kantor Klasis Tanah Merah ini ditulis dengan doa bersama dan ucapan selamat jalan yang penuh semangat. Para anggota jemaat menyampaikan pesan-pesan inspiratif sebagai titipan, mendorong mahasiswa PPL untuk terus memperjuangkan panggilan mereka sebagai “Pejuang Kristus”. Kata-kata tersebut menekankan komitmen untuk menjalankan perjuangan rohani, agar di masa depan mereka dapat melayani jemaat sebagai pilar-pilar gereja yang teruji dan kokoh. (Oke)