Suara Tabi – Kampung Bambar kaya akan keberagaman flora yang indah. Kekayaan ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan, sebelum dilaksanakannya program kerja Mahasiswa KKN – PPM UGM Yogyakarta potensi tersebut masih belum terkelola.
Potensi itu mulai tersentuh dan terkelola dengan hadirnya Program Kerja Mahasiswa KKN – PPM UGM Yogyakarta, Program kerja itu bertujuan untuk meningkatkan kegiatan yang produktif bagi anak-anak muda sehingga menjadi modal keterampilan bagi mereka untuk membangun usaha dan berkontribusi terhadap perekonomian Kampung Bambar dengan berpegang pada prinsip keberlanjutan lingkungan.
Penanggungjawab program kerja ini, Frank Richard Yambe Yabdi (mahasiswa Manajemen UGM 2022), berkolaborasi dengan pemuda-pemudi di Kampung Bambar mulai dari tahap pencarian flora hingga workshop teknik eco-print. Hal ini perlu dilakukan supaya pemuda semakin tertarik untuk ikut serta dalam tahapan workshop dan terinspirasi untuk memanfaatkan kekayaan flora di Kampung Bambar.
Hal tersebut Ia ungkapkan kepada media ini pada Minggu, 10 Agustus 2025 di Sentani Kabupaten Jayapura. Menurutnya pencarian bunga dan dedaunan untuk dijadikan bahan eco-print dilakukan disekeliling Kampung Bambar, mulai dari lokasi sekitar Obhe (rumah adat) hingga hutan pegunungan Cyclops.
Mereka hanya berjalan sejauh kurang lebih 200 meter untuk mencari bunga-bunga dan dedaunan yang cocok untuk teknik eco-print. Beberapa flora yang digunakan adalah bunga kembang merak, daun paku, bunga labu, bunga marigold, dan masih banyak lagi.
Setelah bunga-bunga dan dedaunan terkumpulkan, workshop pengaplikasian teknik eco-print pada kaos dilaksanakan bersama pemuda-pemudi dengan angka partisipasi yang tinggi, yakni lebih dari 15 orang partisipan.
Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para muda-mudi di Kampung Bambar dalam mempelajari teknik ini. Tidak hanya hadir sebagai partisipan, mereka juga turut membantu melengkapi peralatan workshop dengan membawa ember untuk merendam baju didalam tawas dan kaos bekas untuk menjadi media eco-print.
“Eco-print sangat bermanfaat bagi saya sebagai pemuda, dimana kegiatan ini
mengabungkan seni dan lingkungan dengan mengguakan bahan–bahan alami untuk menciptakan pola pada kain”, ujar Cristine Kaway, salah seorang pemudi di Kampung Bambar.
Menurutnya, kegiatan ini mudah dikembangkan oleh pemuda dan pemudi
karena bahan-bahannya tersedia di area Kampung Bambar serta memiliki nilai seni dan lingkungan yang tinggi sehingga mudah memikat minat pemuda-pemudi. Namun, tidak hanya berhenti pada workshop pembuatan kaos dengan motif-motif flora, Kakak Cristine berharap program ini dapat dikembangkan dengan menambahkan kegiatan edukasi tentang keberlanjutan lingkungan berbasis eco-print dengan mengundang masyarakat luas.
Hasil akhir dari workshop eco-printing ini beberapa kali dipamerkan selama
berlangsungnya turnamen sepak bola Yorro Cup ke-28 di Kampung Bambar untuk mengetahui tingkat permintaan terhadap produk ini. Hasil pameran menunjukkan bahwa produk ini sangat diminati oleh pengunjung, sehingga menjadi kesempatan yang menguntungkan bagi pemuda-pemudi yang ingin memanfaatkan teknik eco-print untuk membangun bisnis.
Pada malam perpisahan antara mahasiswa KKN-PPM UGM dan masyarakat, penanggungjawab program kerja memberikan alat eco-printing kepada perwakilan pemuda-pemudi, Kaka Elsa Kaway. Selain itu, kaos eco-print yang sudah terbuat dibagikan kepada pemuda-pemudi yang terlibat dalam workshop.
Harapannya, para muda-mudi dapat mengembangkan teknik eco-print dan memanfaat kekayaan flora di Kampung Bambar sebagai modal usaha untuk mempromosikan kekayaan alam lokal serta meningkatkan perekonomian masyarakat dengan metode yang berkelanjutan. ( VD / FRY )
