
Suara Tabi- Majelis Rakyat Papua ( MRP ) tidak tinggal diam menyikapi kasus kematian ibu beserta bayinya yang masih dalam kandungan ketika hendak dilahirkan, namun ditolak oleh sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Jayapura, peristiwa itu sempat viral di berbagai media massa beberapa waktu ini dan menjadi perhatian serius dari semua pihak hingga Presiden Prabowo Subianto, menyikapi itu MRP langsung melakukan Kunjungan Kerja ( Kunker ) ke RS Yowari sebagai Rumah Sakit awal pasien ditangani.
Tepat Selasa, 25 November 2025 rombongan MRP berada di RS Yowari untuk melihat dan mendengar langsung kendala apa saja yang menyebabkan pasien ibu melahirkan itu harus di rujuk, MRP pun bertemu Direktur RS Yowari beserta manajemennya. Kunjungan Kerja MRP bersama pimpinan pokja dan pimpinan alat kelengkapan MRP yakni sebagai berikut :
1.Wakil Ketua Pokja Agama Isak R Hikoyabi, 2. Ketua Pokja Adat Raimond May, 3.Wakil Ketua Pokja Perempuan Zandra Mambrasar, 4. Ketua Panmus MRP Franklin O, Demena, 5. Ketua PURT Benny Sueny, 6. Ketua Dewan Kehormatan Dorince Mehue dan beberapa Anggota Pokja yang melakukan kunjungan kerja bersama.
Dalam pertemuan tatap muka rombongan MRP di bawah pimpinan Franklin O. Demena Ketua Panmus MRP mempertanyakan banyak hal terkait sistem pelayanan, manajemen pengelolaan RS Yowari hingga penggunaan dana Otsus terhadap Orang Asli Papua ( OAP ) di Kabupaten Jayapura khususnya RS Yowari.

Kepada media ini Franklin Demena menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi catatan penting untuk pembenahan di RS Yowari, diantaranya ketersediaan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan hingga supir ambulance, sarana prasarana pendukung RS Yowari hingga klaim BPJS.
Selain itu MRP juga mempertanyakan jumlah dana Otsus yang dikelola oleh RS Yowari serta rincian realisasinya seperti apa, bagaimana dana Otsus itu dipergunakan khusus untuk pelayanan OAP.
MRP telah merampungkan beberapa hal dari hasil Kunjungan Kerja mereka itu, selanjutnya akan disampaikan kepada Bupati Jayapura secara resmi, sebagai catatan penting untuk bagaimana RS Yowari harus dikelola untuk lebih baiknya ke depan, sehingga kasus seperti yang dialami Ibu Irene Sokoy bersama bayinya tidak terulang lagi di kemudian hari.
Lebih lanjut Franklin Demena menyembuhkan enam poin penting yang harus dilakukan oleh Manajemen RS Yowari diantaranya :
1.Memperbaiki sistim manajemana pelayanan RS Yowari.
2.Menyediakan fasilitas medis lengkap agar dapat melayani pasien dengan baik dan cepat.
3.Harus menyiapkan SDM yang baik dan siap pakai baik itu pada tenaga medis dan menajemen RS.
4.Kusus untuk OAP harus di khususkan dalam pelayanan kesehan tanpa KTP, harus di layani dan memberi kemudahan.
5.Dengan kejadian meninggalnya ibu almarhuma Irene Sokoy maka pelayanan kesehatan untuk ibu hamil harus di gratiskan sampai dengan melahirkan.
6. RS Yowari harus menambahkan tenaga Dokter dan juga harus mempunyai Tenaga Dokter Spesialis yang harus siap untuk melayani pasien yang membutuhkan perawatan khusus.
Sebagai penutup, Franklin Demena juga mengatakan, mereka tidak sekedar hanya menyampaikan apa yang dilakukan saat Kunjungan Kerja kepada Bupati Jayapura, MRP juga kedepannya akan terus mengawasi RS Yowari, terutama dalam penggunaan dana Otsus harus tetap sasaran, transparan dan bertanggung jawab. ( VD )