Suara Tabi – Sentani, Musyawarah Organisasi Mahasiswa atau Musroma ke -1 yang digelar Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemuda Suku Ketengban (IMPPSK), Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan yang berlangsung di Gor STT-GIDI Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Rabu (10/9/2025).
Kegiatan Musorma IMPPSK itu, secara resmi dibuka dua anggota dewan Perwakilan rakyat Provinsi atau DPRP Papua Pegunungan yaitu Bapak Apia Lepitalen, S.IAN., M.M dan Arni Deal, S.P didampingi satu anggota dewan Perwakilan rakyat Kabupaten atau DPRK Pegunungan Bintang, Bapak Notius Urwan, S.IP dari Fraksi partai PDIP.
Usai membuka kegiatan, anggota Legislator Papua Pegunungan, Apia Lepitalen mengatakan, pihaknya hadir dan membuka kegiatan Musorma IMPPSK ke 1 itu merupakan bentuk dukungan dari para senior asal suku Ketengban untuk mendorong dan memotivasi pelajar, mahasiswa dan pemuda sebagai agen perubahan di daerah suku Ketengban.
“Jadi kami hadir sebagai senior ya, bukan perwakilan dari DPR, “katanya.
Apia Lepitalen mengatakan, kehadiran senioritas pada Musorma IMPPSK itu juga untuk mendorong pelajar, mahasiswa dan pemuda supaya bisa aktif belajar di organisasi maupun di dunia akademik, mereka bisa mempunyai perjuangan yang baik demi masa depan mereka dan masa depan suku Ketengban.
“Supaya adik-adik punya semangat pejuang yang baik dalam dunia pendidikan maupun kehidupan sosial karena khusus kita di suku Ketengban ini kalau keluar dari organisasi itu kadang juga tidak sejalan yang diinginkan Pemerintah dan gereja, “ujarnya.
Menurutnya, kegiatan Musorma itu akan dilakukan selama tiga hari, sejak 10- 12 September 2025. Oleh karena itu, Dewan Apia Lepitalen berpesan kepada para peserta kegiatan untuk tetap fokus mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik, terutama sejumlah materi yang akan disampaikan narasumber kompeten di bidangnya masing-masing agar peserta bisa memperoleh informasi dan pengetahuan demi masa depan bersama bagi ikatan suku Ketengban.
“Kami juga mengajak, setiap kader dan senior mari bergandengan tangan berkontribusi langsung maupun tidak langsung karena disinilah tempatnya kita menyiapkan sumber daya manusia suku Ketengban, “pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, dewan Apia berpesan kepada generasi muda asal suku Ketengban agar tetap jaga diri baik dan tidak mengonsumsi hal-hal yang menyimpang dari kebenaran seperti konsumsi minuman beralkohol, ganja, obat-obatan terlarang, seks bebas, juga tidak ikut dalam berbagai kegiatan yang merugikan diri dan masa depan suku Ketengban.
“Dan harus mengurangi kegiatan yang tidak penting karena itu akan membawa kehancuran, “ujar anggota dewan dari fraksi partai Gerindra itu.
Sementara itu, ketua Panitia Musorma IMPPSK ke-1, Hezron Deal mengatakan, tujuan dari kegiatan Musorma itu merupakan perwujudan dari kerinduan para intelektual asal suku Ketengban untuk berdiri sendiri melalui sebuah wadah resmi yaitu IMPPSK. Ia menegaskan suku Ketengban merupakan wilayah besar di Pegunungan Bintang dengan jumlah sebanyak 15 distrik, maka tentu sudah memenuhi syarat luas wilayah dan sumber daya manusia untuk berdiri sendiri.
“Organisasi yang mengikat kami masyarakat suku Ketengban dan menjadi tolok ukur untuk kami akan melangkah bersama “katanya.
Hezron mengatakan, kegiatan Musorma itu diikuti oleh sebanyak 43 peserta yang di delegasi setiap distrik diambil 3 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Papua. Menurutnya, mereka akan dibekali sejumlah materi tentang sejarah berdirinya IMPPSK yang akan disampaikan beberapa pendiri ikatan itu.
“Kemudian materi berikutnya adalah tata cara pelaksanaan sidang dan materi tentang pentingnya Organisasi yang akan disampaikan senior kami sendiri, “ujar Deal.
Ia berharap, melalui kegiatan Musorma IMPPSK ke-1 itu bisa dapat melahirkan para generasi muda asal Ketengban yang proaktif, berjiwa daya saing, mampu memberikan solusi bagi anggotanya, terutama masyarakat umum di suku Ketengban. ” Harapan kami panitia dan dan badan pengurus bawah dengan adanya kegiatan Musorma ini, kami ingin melahirkan kader-kader terbaik suku Ketengban’ “tutupnya. (SK/VD)
