
Suara Tabi – Bupati Intan Jaya Aner Maisini, S.H., M.H., menyampaikan bawah sejumlah isu Krusial terkait transportasi udara di wilayahnya dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Otoritas Badan Usaha (OBU) IX dan X di Jayapura. Isu Utama yang disoroti adalah mahalnya harga Tiket Pesawat dan kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur lapangan terbang. Hal ini Bupati Intan jaya sampaikan lansung di hotel Horison Sentani Kabupaten Jayapura Papua pada Senin, 17 Nopember 2025.
Bupati Intan jaya, mengungkapkan bahwa harga tiket pesawat dari Nabire ke Intan Jaya mencapai Rp 3.000.000 hingga Rp. 4.000.000 yang dinilai sangat memberatkan masyarakat. “Harga tiket ini sama dengan Nabire ke Jakarta. Kami berharap pemerintah daerah dan pusat dapat mencari solusi agar harga tiket lebih terjangkau “, tutur Aner Maisini.
Selain itu, Bupati Intan Jaya juga menyoroti pentingnya subsidi dari (APBN) dan (APBD) untuk memastikan manajemen pelayanan transportasi udara yang jelas dan terjangkau bagi masyarakat. Ia juga menekankan bahwa wilayah Pegunungan Papua sangat bergantung pada transportasi udara, sehingga perhatian khusus dari pemerintah sangat dibutuhkan.
Letak geografis Papua yang bergunung-gunung ini selalu dilayani melalui pesawat terbang, Saya berharap dalam rakerwil ini ada solusi yang bisa membantu masyarakat kami,” tambahnya.
Bupati juga menyinggung soal banyaknya lulusan sekolah penerbangan asal Papua yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan. Ia meminta Direksi Maskapai Penerbangan untuk memprioritaskan putra – putri daerah dalam rekrutmen, Sehingga hal itu dapat membantu kelancaran serta peningkatan ekonomi masyarakat maupun penyerapan tenaga kerja.
Saya mendorong agar Direksi maskapai mengutamakan anak-anak daerah, khususnya Orang Asli Papua ( OAP ) yang sudah sekolah di jurusan penerbangan,” Tegasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Pemerintah Kabupaten Intan Jaya berencana untuk melakukan pengadaan pesawat sendiri guna melayani masyarakat dan menciptakan lapangan kerja bagi lulusan penerbangan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Intan Jaya juga menyoroti Kondisi lapangan terbang perintis yang banyak dioperasikan oleh misi keagamaan untuk itu,
Ia berharap Pemerintah Pusat memberikan perhatian dan prioritas terhadap lapangan terbang tersebut.
Lapangan terbang misi ini sangat penting bagi masyarakat di pedalaman. sehingga kami berharap Pemerintah Pusat juga memberikan dukungan untuk perbaikan dan pengembangan Lapangan terbang ini,” katanya.
Selain Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan proposal untuk pengaspalan Bandara Homeo kepada Pemerintah Pusat. Ia berharap dengan adanya pengaspalan, konektivitas dan inflasi di wilayahnya dapat ditekan.
Saat ini harga air mineral di Homeo mencapai Rp30.000 per botol. Ini terjadi karena semua barang diangkut melalui pesawat. Kami berharap pengaspalan bandara dapat menekan harga-harga ini,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa anggaran daerah Kabupaten Intan Jaya mengalami pemotongan dana dari pusat sebesar 25%, yang berdampak pada pembangunan infrastruktur. Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk melalui program Dokter Terbang untuk nemastikan kesehatan ibu hamil dan menekan angka stunting.
Kami telah menjalankan program Dokter Terbang dengan melibatkan dokter-dokter relawan dari Papua untuk memberikan pelayanan kesehatan di distrik-distrik. Program ini akan terus kami anggarkan untuk tahun-tahun mendatang,” Pungkasnya. ( YW )