Sentani – Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Jayapura resmi menerapkan sistem pembayaran retribusi berbasis barcode QRIS di sejumlah titik di tepi jalan utama Kota Sentani. Kebijakan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan transparansi, efisiensi, serta mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).
Kepala BAPENDA Kabupaten Jayapura, Budi Projonegoro Yoku dalam keterangannya, mengatakan bahwa penerapan QRIS menjadi langkah konkret dalam mendukung digitalisasi sistem pembayaran retribusi. Dengan sistem ini, masyarakat tidak lagi melakukan pembayaran secara tunai, melainkan cukup melakukan scan barcode melalui aplikasi perbankan atau dompet digital yang dimiliki.
“Pembayaran retribusi dengan QRIS ini bertujuan untuk meminimalisir kebocoran pendapatan, meningkatkan akuntabilitas, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi,” kata Kepala BAPENDA, Budi Projonegori Yoku Rabu Senin, (9/12/2025).
Ia menjelaskan, penerapan perdana dilakukan di kawasan tepi jalan utama yang selama ini menjadi titik parkir dan aktivitas usaha masyarakat. Petugas retribusi juga telah dibekali dengan perangkat barcode QRIS untuk menunjang kelancaran pembayaran.
“Ada Dua puluh titik yang kami terapkan, semua Tepi jalan utama -Sentani waena” katanya.
Selain mempermudah masyarakat, sistem ini juga memudahkan pemerintah dalam melakukan pengawasan dan pencatatan transaksi secara real time. Data pembayaran dapat langsung terintegrasi dengan sistem BAPENDA, sehingga lebih transparan dan bisa dipantau setiap saat.
Selain dua puluh titik tadi, pihaknya akan menata untuk pengelolaan di wilayah Doyo namun akan melakukan komunikasi atau kordinasi dengan Bumkam dan Pemerintah Kampung Doyo Baru.
BAPENDA juga mengimbau masyarakat dan para pelaku usaha untuk mendukung kebijakan tersebut dengan membiasakan diri menggunakan pembayaran non-tunai. Ke depan, sistem pembayaran digital ini akan diperluas ke berbagai sektor retribusi lainnya di Kabupaten Jayapura.
“Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang modern, transparan, dan akuntabel,” pungkasnya. (Nesta)