Yonif TP 814/Jana Zini Airisni Gelar Pemeriksaan Massal Malaria di Jayapura, 26 Prajurit Positif

Berita
Pemeriksaan Malaria oleh Petugas Puskesmas Yapsi kepada Anggota Yonif TP 814 / JZA

Suara Tabi – Yonif TP 814/Jana Zini Airisni (JZA) bekerja sama dengan Puskesmas Yapsi menggelar kegiatan Early Diagnosis and Treatment (EDAT) atau pemeriksaan massal malaria di Marshaling Area (MA) Yonif TP 814/JZA, di Mako Kompi B 756/WMS, Kampung Purnawajati/SP 6, Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, Kamis (21/8/2025).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Danyonif TP 814/JZA, Mayor Inf Bayu Setia Yogasara, S.Hub.Int. Ia menegaskan bahwa deteksi dini malaria sangat penting mengingat tingginya kasus penyakit tersebut di Papua, khususnya di Distrik Yapsi.

“Program EDAT ini menjadi langkah penting untuk menekan angka malaria,” tegasnya.

“Pemeriksaan massal membantu kami mengetahui kondisi kesehatan prajurit sekaligus masyarakat sekitar, sehingga pengobatan bisa diberikan lebih cepat dan tepat,” sambung Mayor Bayu.

Dari hasil pemeriksaan terhadap 518 peserta, sebanyak 492 orang dinyatakan negatif dan 26 orang positif malaria. Rinciannya, 23 orang berasal dari Yonif TP 814 dan 3 orang dari Kompi B 756/WMS. Tidak ditemukan kasus positif pada Persit maupun anak-anak.

Kepala Puskesmas Yapsi, Eko Hardianto, S.Kep., Ns., mengingatkan bahwa malaria masih menjadi masalah serius di Papua.

“Kasus malaria terus meningkat setiap tahun. Karena itu, pencegahan harus dilakukan secara berkelanjutan, misalnya mengeringkan genangan air, menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak membiarkan pakaian tergantung terlalu lama. Pencegahan harus menjadi kebiasaan sehari-hari,” ujarnya.

Sementara itu, Pakes Yonif TP 814, Letda Ckm Frezha Kurniawan, menilai kegiatan ini sangat membantu prajurit dalam menjaga kondisi kesehatan.

“Pemeriksaan dini sangat bermanfaat, terutama bagi anggota yang belum pernah memiliki riwayat malaria. Kami berharap kerja sama dengan Puskesmas dapat terus berlanjut dalam menjaga kesehatan masyarakat dan prajurit,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu prajurit Yonif TP 814, Prada Wilson, mengaku kaget saat hasil tes menunjukkan dirinya positif malaria campuran.

“Saya terkejut melihat hasil garis tiga pada alat tes, yang berarti terkena malaria mix,” katanya.

Diketahui, dalam kegiatan EDAT ini, setiap pasien positif langsung diberikan obat antimalaria seperti DHP dan Primaquin serta akan menjalani pemantauan kesehatan selama 3 hingga 14 hari. Selain pemeriksaan, kegiatan juga diisi dengan penyuluhan, penyerahan obat, dan edukasi pencegahan malaria.

Kegiatan berlangsung tertib hingga selesai pada pukul 16.00 WIT dan ditutup dengan seruan semangat dari Danyonif TP 814.

“Malaria no, bebas malaria yes yes yes!” ujarnya disambut yel-yel para prajurit dan tenaga kesehatan. ( *** )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *