Suasana pagi di Kampung Sereh, Distrik Sentani 17/10/2025 tampak berbeda dari biasanya. Warga bersama para pemuda, Program WWF Papua, Sanggar Seni Robonghollo, dan perangkat kampung turun langsung ke sungai dalam kegiatan Aksi Grebek Sampah. Aksi ini dilakukan untuk membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah plastik dan limbah rumah tangga yang mulai mencemari lingkungan sekitar.
Sejak pagi, warga membawa kantong sampah, sarung tangan, dan alat kebersihan untuk memungut sampah di sepanjang bantaran kali serta beberapa titik tersebarnya sampah di daratan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekaligus upaya menjaga sungai sebagai sumber kehidupan warga.

Kepala Kampung Sereh, Steven Eluay, menjelaskan bahwa aksi ini memiliki beberapa tujuan penting.
“Pertama, kami ingin menjaga agar lingkungan tetap bersih dan sehat bagi warga Kampung Sereh itu sendiri. Kedua, kegiatan ini juga menjadi bentuk sosialisasi agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, baik di sungai, di pinggir jalan, maupun di tempat yang tidak seharusnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eluay menambahkan bahwa pemerintah kampung berencana menyiapkan tempat pembuangan sampah resmi yang disepakati bersama warga. Ia berharap masyarakat bisa disiplin membuang sampah di tempat yang nanti akan disepakati dan disediakan.
“Selain itu, kami juga ingin agar pengelolaan sampah dapat memberikan nilai ekonomi. Oleh karena itu, kami berkolaborasi dengan Program WWF Papua, Sanggar Seni Robonghollo, serta para pemuda agar dapat memikirkan bagaimana sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, Elvin Wardhana, Community Development Officer WWF Program Papua, menjelaskan bahwa aksi Grebek Sampah ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Studi Timbulan dan Karakteristik Sampah yang sebelumnya dilakukan bersama Pemerintah Kabupaten Jayapura.
“Pada bulan Mei lalu kami berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengambilan data. Hasil studi itu kami konsultasikan secara publik pada Agustus kemarin, dan dari situ kami ingin mendorong aksi nyata di tingkat kampung,” kata Elvin.
Ia menambahkan, WWF akan terus fokus pada upaya mengurangi pencemaran lingkungan, terutama dari sampah plastik dan sampah makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sekitar 90 ton sampah yang timbul di Kabupaten Jayapura, sekitar 60 persennya adalah sampah makanan. Ini perlu kita tangani bersama, baik di tingkat kabupaten maupun masyarakat, jelasnya.
Dalam aksi di Kampung Sereh, total sampah yang berhasil diangkat dari sungai mencapai sekitar 250 kilogram, sementara dari pinggir jalan sekitar setengah ton. Kami berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi masyarakat dapat memahami lagi tentang cara mengolah sampah, ucapnya.
Di akhir kegiatan, Kepala Kampung Sereh menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi.
“Semoga aksi ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi terus berlanjut di minggu-minggu berikutnya agar kebersihan kampung kita tetap terjaga,” tutup Steven Eluay. (Anagret)