
Suara Tabi – Sentani, Empat mahasiswa dari program studi peternakan, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian atau STIPER Santo Thomas Akuinas Jayapura melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian pasir laut terhadap pertumbuhan ayam broiler. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan dua minggu di Jl.Kemiri Sentani Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Elisa Gobai, Feliks Badi, Randi Alexander, dan Bernard Lepki. Mereka memelihara 101 ekor ayam sejak fase DOC (Day Old Chick) hingga masa panen, dengan 36 ekor di antaranya dijadikan sampel perlakuan khusus menggunakan campuran pasir laut.
“Pemberian pasir laut ini bertujuan membantu daya cerna, memperbaiki kualitas karkas, dan mengurangi kadar lemak pada ayam broiler,” kata Bernard Lepki saat ditemui Jubi di lokasi penelitian, jl.kemiri Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, selain pasir laut, ayam juga diberi vitamin seperti VitaCik dan NeuPro untuk mempercepat pertumbuhan. Dari total ayam yang dipelihara, sebanyak 81 ekor telah berhasil dipasarkan dalam satu minggu terakhir.
“Selama penelitian, kami menghadapi sejumlah kendala, seperti pengaturan suhu kandang, keterbatasan pakan, hingga pemadaman listrik dan suplai air. Untuk kebutuhan pakan, jadi kami menghabiskan sekitar enam karung dengan biaya mencapai Rp3 juta’ “ujarnya.
Sementara itu, Elisa Gobai, salah satu mahasiswa, mengatakan pengalaman ini sangat berharga karena sebelumnya ia pernah melakukan praktik kerja lapangan pada semester enam.
“Harapan kami, ilmu yang kami dapat bisa bermanfaat bagi masyarakat Papua agar dapat mengolah sumber protein hewani secara mandiri,” katanya.
Gobai mengatakan, harapannya penelitian ini dapat menjadi bekal untuk membuka usaha peternakan mandiri setelah lulus, sekaligus berkontribusi dalam pembangunan sektor peternakan di Papua.
“Kami ingin membangun Papua bukan hanya lewat politik atau menjadi PNS, tetapi juga melalui usaha peternakan,” ujarnya.
Penelitian tersebut dinilai menjadi salah satu contoh penerapan ilmu dari bangku kuliah yang berpotensi mendukung kemandirian ekonomi lokal serta pengembangan sektor peternakan di Papua. ( SK )